KITA


Jumaat, 19 Julai 2013

Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini, yang mendatangkan rasa kagum ini, yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya. Sungguh aku hanya dapat menerimanya. Aku hanya dapat pasrah tertegun tak dapat untuk mengelak atas perasaan ini padamu.

Terpegun dalam keindahan akhlakmu. Terpegun dalam manisnya lisanmu. Terpegun dalam tenangnya pandanganmu. Dan terpegun pula dalam kesejukan nasihatmu. Semua begitu sempurna, sungguh sempurna.

Aku yang mengagumimu dalam diam. Utuh tak tersentuh. Seperti matahari yang menbuat  bunga-bunga mekar. Tak pernah menyentuh namun cintanya terasa bagai kuntum-kuntum bunga yang sedang mekar itu.

Karana aku mengagumi maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu. Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu. Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu. Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku.

Cukuplah bagiku tersenyum melihatmu bahagia. Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku.

Aku yang tersentuh akhlak muliamu, aku yang kagum dengan sikapmu, mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu. Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu. Lebih menjaga kehormatanmu. Lebih menjaga kemuliaanmu. Maka izinkan aku, hai engkau yang begitu mulia, izinkan aku mencintaimu dalamn keikhlasan karena aku tak pernah tahu apakah engkau yang tercatat dalam lauful mahfudz untukku?

Kerana aku tak pernah tahu adakah balasan darimu untukku. Biarlah kuasa Allah yang menggerakan hatimu untukku.

Bukan kerana mencintaimu dengan diam aku akan menderita. Bukan kerana mengagumimu dengan diam aku akan merana.
Namun, ketika aku fahami cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu. Maka itu lah penderitaan yang sesungguhnya.

Aku yang mencintaimu dari jauh. Walaupun sungguh aku merasa sangat dekat denganmu.

Biarlah aku tutup rapat perasaanku ini. Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita. Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku. Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara, sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu. Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu. Dia akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang paling tepat. Begitulah kuasa-Nya. Begitulah Dzat yang membalak-balikan hati hamba-Nya.

“Ketika aku tak lagi bersama denganmu, maka kamu harus faham tentang diri ini.hapuskanlah jejakku.. Kerana mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyebut namamu dalam seluruh hidupku ini.”